KOMPAS.com Bagi wanita, makeup merupakan senjata primer buat beraktivitas. Di antara seluruh jenis makeup, lipstik dianggap kosmetik yg paling krusial alasannya mampu membantu menghasilkan wajah terlihat lebih cerah.
Namun, berhati-hatilah ketika memilih lipstik. Penelitian terbaru yg dilakukan oleh Molecular Bioscientist, profesor Isaac Pessah, mengatakan adanya kandungan logam berat pada lipstik yg mampu berbahaya bagi kesehatan. Menurut laporan yg dimuat dalam Journal of Hazardous Material tahun 2010 mengatakan, beberapa lipstik mengandung logam berat, seperti paraben, methacrylate, timbal, kromium, serta kadmium.
Dalam kosmetik, paraben berfungsi menjadi pengawet. Kandungan bahan kimia ini dikhawatirkan akan bertindak seperti hormon estrogen serta mengganggu daur menstruasi. Bahkan penelitian yg dilakukan oleh Dr Philippa Darbre, pakar onkologi dari University of Reading, Inggris, mengaitkan paraben menjadi penyebab mengingkatkan risiko kanker payudara.
Kandungan bahan kimia yg disinyalir mengakibatkan perkara paling parah merupakan kandungan triclosan. Sama seperti paraben, bahan ini berfungsi menjadi pengawet. Adanya kandungan ini pada lipstik mampu memicu risiko penyakit jantung serta juga mengakibatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini memberitahuakn bahwa triclosan akan menghambat proses kerja otot serta jantung buat mendapatkan sinyal dari otak.
Prof Isaac menemukan adanya penurunan fungsi jantung sebesar 25 % dalam waktu 20 menit sehabis terkena triclosan. Selain berafiliasi dengan perkara kesehatan, dalam beberapa studi sebelumnya, triclosan juga diperkirakan memengaruhi kesuburan seseorang. Dalam batas eksklusif, bahan kimia ini mampu menaikkan kandungan hormon androgen pada wanita serta mengakibatkan jerawat, iritasi kulit, peningkatan berat badan, disfungsi menstruasi, serta infertilitas.
Memilih lipstik yg kondusif
Adanya bahaya ini, bukan berarti Knda dilarang dengan lipstik seumur hayati. Hanya saja, perhatikan frekuensi penggunaannya, bahan kimia pada dalam listrik serta rona yg dipilih.
1. Frekuensi penggunaan
Dalam satu hari, wanita mampu memulaskan lipstik lebih dari 2 kali monoton selama seminggu penuh. Menurut perhitungan, wanita mampu menghabiskan lipstik sebesar 1,5 kilogram selama hayati. Padahal dari penelitian pada Tufts Medical Centre pada Boston, penggunaan lipstik 3 kali dalam seminggu akan menaikkan risiko serangan penyakit autoimun, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau Lupus.
Kondisi ini akan menghasilkan penderita menghasilkan antibodi yg menyerang jaringan sehat serta mengakibatkan radang serta kerusakan. Lupus mampu memengaruhi kulit, sendi, organ interior, serta ginjal. Penyakit ini ditimbulkan alasannya ada bahan kimia logam berat yg diserap oleh jaringan sensitif pada garis pipi serta bagian belakang bibir yg dikenal menjadi mukosa bukal.
Bahayanya lagi, wanita yg mulai dengan lipstik sebelum usia 16 tahun disinyalir memiliki tingkat risiko yg lebih tinggi, sama seperti wanita yg dengan lipstik seminggu penuh.
2. Bahan kimia
Sebaiknya, hindari membeli produk kosmetik yg mengandung timbal, arsenik, kadmiun, triclosan, serta lain-lain.
3. Warna
Kecerahan rona lipstik sangat memengaruhi tingkat kandungan logam berat pada lipstik. Semakin gelap rona lipstik, maka kandungan timbalnya disinyalir semakin tinggi. Selain itu, perhatikan juga daya tahan lipstik tadi. Semakin usang daya tahan lipstik pada bibir, maka kandungan timbalnya pun makin tinggi.
No comments:
Post a Comment