Thursday, November 16, 2017

Bahasa Indonesia Lipstik Negara

Bahasa Indonesia Lipstik Negara
Bahasa Indonesia Lipstik Negara

"fb : Bahasa Indonesia ? apaan tuh?gak kenal aku?"
"twitter      : Gue jua gak kenal kok ?"

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki sekitar 746 jenis bahasa, serta sudah dispekati buat menyatukan keberagaman bahasa tadi dipergunakan lah bahsa Indoesia buat wahana berkomunikasi dalam lingkup nasional.Namun seiring berjalanya waktu Bahasa Indonesia mengalami perubahan fungsi ,menurut Bahasa Nasional menjadi lipstik negara. Seperti yang kita memahami bahwa lipstik dipergunakan buat merias bibir kita supaya lebih latif, seperti itulah Bahasa Indonesia waktu ini, hanya dipergunakan menjadi bahasa sampingan. Bahasa Indonesia hanya dipergunakan buat memperoleh unsur formal seperti sebuah kitab, makalah, surat dinas, serta hal-hal lain yang bersifat formal. Di luar mencari unsur formal, Bahasa Indonesia hanyalah bahasa yang sporadis dalam pakai. waktu nir dalam syarat formal, kesalahan demi kesalahan dalam hukum tata bahasa semakin jelek saja. Kesalahan ini salah satunya dalam sebabkan sang pengaruh bahasa wilayah. Seperti 2 contoh istilah ini yang mungkin sudah tak asing bagi kita , "jadinya" serta "pungkasnya" , 2 istilah ini tak tanggal menurut pengaruh bahasa Jawa yaitu "dadine" serta "jarene" ,dalam Bahasa Jawa memang,imbuhan "ne" sangat seringkali dipergunakan.

Kesalahan tentang Bahasa Indonesia sangat kentara terlihat dalam majalah sekolah aku, SMAN 1 Talun edisi fifty eight 2012. Beberapa penulisan lebih terkesan menurut jadi, contohnya dalam akhir sebuah paragraf tertulis "semoga permanen jaya selama......lamanya....selama....lamanya. SMANTA JAYA !!!". Dari contoh tadi kentara terlihat bagaimana pengguanan menerangkan baca yang bisa dalam bilang salah akbar. Seharusnya waktu masih dalam lingkup paragraf yang memakai bahasa standar, seluruh tata bahasa memakai hukum yang betul, termasuk menerangkan baca. Disamping itu penggunaan bahasa gaul dalam dalam majalah tadi jua masih sangat banyak serta jua mengakibatkan kesalahan yang baru. Seperti "nah" ,loh" serta beberapa emoticon ":p" . Kata-istilah tadi bisa dibilang salah loka. Hal ini mungkin nir hanya terjadi dalam sekolah aku .Pasti banyak sekolah yang jua mengalami kesalahan yang fundamental ini

Kesalahan jua terjadi dalam bagian kurikulum SMA ,dengan pembagian jurusan ke IPA, IPS serta Bahasa . Intensitas pembelajaran Bahasa Indonesia kacau. Untuk yang mengambil jurusan bahasa, mungkin masih akan mengetahui banyak tentang bahasa Indonesia. Namun bagi yang mengambil jurusan IPA atau IPS akan kesulitan menyidik Bahasa Indonesia lantaran minimnya jam pelajaran bahasa Indonesia. Rata-homogen hanya 4 jam pelajaran buat Bahasa Indonesia dalam taraf SMA.

Pembahasan masih berlanjut, kali ini kita bahas Bahasa Indonesia dalam dunia maya valuable troubles superhighway. Sebagai warga Indonesia yang baik, harusnya kita bangga memakai bahasa nasional kita. Seperti negara Inggris yang yang hampir seluruh warganya yang memakai dunia maya valuable troubles superhighway, selalu memakai bahasa mereka dengan baik tanpa harus menambah atau bahkan merubah bahasa nasional mereka. Namun tragis apabila kita melihat pengguna valuable troubles superhighway atau yang lebih spesifik lagi website-website jejaring sosial seperti fb serta twitter dalam Indonesia. Mencari pengguna jejaring sosial yang memakai bahasa Indonesia yang baik serta betul itu seperti mencari sebuah jarum dalam kegelapan, atau bisa dibilang nir mungkin. Pengguna website jejaring sosial lebih suka keluar menurut kaidah tata bahasa supaya mereka lebih eksis dalam website jejaring tadi. Penyakit tata bahasa dalam dunia valuable troubles superhighway bisa dibilang sudah hingga stadium akhir serta sangat sulit dalam obati. Contohnya, mengunakan  2 jenis bahasa dalam satu kalimat "pean ,udah makan?", selain itu terdapat ratusan kesalahan lainya. Belum lagi istilah-istilah baru yang terdapat dalam dunia maya, yang bila dicari artinya mungkin tak hampir semuanya tak memiliki arti yang kentara.Sperti "kamseupay" serta sebagainya. Jika kita tarik kesimpulan berarti dalam twitter serta fb  Bahasa Indonesia itu nir terdapat atau nir dalam kenal.

Semoga Pemerintah segara membangun program yang mampu meningkatkan ilustrasi Bahasa Indonesia dalam masyarakat, serta tak hanya menjadi lipsti negara.

Selamat Bulan Bahasa .

No comments:

Post a Comment