Image source: https://cdns.klimg.com/dream.co.id/resources/real/2017/02/03/139039/pul-yi-.jpg
KOMPAS.com - Ciri spesial anak-anak adalah suka memamerkan mainan barunya. Tatapan iri asal sahabat yg lain menciptakan kita merasa vital, bahkan menjadi sentra perhatian.
Kebiasaan yg sama ternyata pula berlanjut hingga kita dewasa. Bedanya, yg dipamerkan adalah pacar yg anggun dan seksi.
Studi psikologi modern menemukan, laki-laki memandang perempuan menjadi "barang glamor" misalnya halnya tunggangan beroda empat sport atau jam tangan mahal, yg dapat menaikkan status sosial dan memenuhi hasrat buat dipuja laki-laki lain.
Ini adalah contoh utama asal teori tanda atau signaling, yg menjelaskan bahwa tujuan asal kebanyakan konduite insan adalah memberi sinyal nilai dan status pada orang lain. Karenanya, laki-laki menegaskan posisinya di banding sesamanya beserta menandakan pasangannya yg anggun atau mengakibatkan iri.
Penelitian yg dimuat dalam Evolutionary Psychological Science ini didesain beserta melakukan empat ekperimen buat menilai pasangan yg anggun berfungsi menjadi tanda status.
"Mengencani perempuan yg menarik dan disukai laki-laki lain dapat berfungsi menjadi penanda vital asal konduite dasar yg tidak terlalu terlihat (kecerdasan, kebaikan, ambisi, dan sebagainya). Karena hanya mereka yg pandai, baik, dan ambisius yg dapat mengencani perempuan anggun," istilah Bo Winegard, kepala peneliti.
Dalam beberapa kali survei yg dilakukan sang tim Winegard diketahui bahwa para laki-laki menganggap laki-laki yg memiliki pasangan anggun memiliki status sosial lebih tinggi.
Yang menarik, ternyata laki-laki paling peduli pada pendapat sesamanya dalam hal kualitas pasangannya. Mereka akan lebih bangga jikalau laki-laki lain menilai pacar atau istri mereka anggun.
Pada survei tahun 2013 yg dilakukan Winegard, ternyata hal yg sama pula berlaku pada perempuan. Mereka akan merasa bangga dan memiliki status sosial lebih tinggi jikalau pacar atau suami mereka ganteng.
No comments:
Post a Comment